Sebagai seorang agen asuransi boleh ya share bahan permenungan ke temen-temen…soalnya berguna banget…coba dibaca ya…kalopun ga tertarik setidaknya ada informasi baru yang bisa kalian terima…sok atuh dibaca…
Sebagian orang mungkin alergi sama yang namanya asuransi…jujur aja begitu tau saya seorang agen asuransi langsung deh beberapa orang ambil jarak…takut dikejar suruh ikut asuransi … ga papa kok…saya anggap mereka belum paham kenapa saya pengin mereka ikut asuransi…
Walaupun bekerja di bisnis penolakan ini…tapi saya bangga banget lho berprofesi sebagai agen asuransi…WHY?
Di sinilah saya merasa bisa menjadi berkat bagi orang lain…saya merasa jadi ‘sarana penolong’ bagi mereka….saya ikut andil dalam perencanaan keuangan seseorang / sebuah keluarga.
Saya ga peduli mereka dengerin penjelasan saya atau tidak. Yang jelas sejak awal saya kontak dengan seseorang misi saya adalah ingin membuka pikiran dan hatinya betapa pentingnya seseorang memiliki proteksi diri, memberi gambaran pada mereka bahwa suatu saat nanti mereka akan menghadapi hal-hal yang PASTI terjadi dalam hidup :
1. Masa tua
2. Sakit
3. Meninggal
Setuju khan ketiga hal di atas pasti terjadi dalam hidup kita?
Tinggal bagaimana kita menyikapinya…
Ga usah panjang lebar…sudah banyak contoh di sekitar kita :
• Betapa banyak orang lanjut usia masih harus bersusah payah ‘cari makan’ dan mengais rejeki di usia pensiunnya…
• Buanyak orang lanjut usia yang ketika sakit tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengupayakan penyembuhan karena masalah gada duit…terus minta bantuan anak…ya kalo abisnya sedikit…kalo banyak mah namanya nyusahin anak Pak…Buw…
• Belum lagi kalo meninggal…friends…berapa sih yang didapat dari sumbangan kematian? Standarnya ni ya paling cuma bisa untuk biaya pemakaman dan doa peringatannya (bahkan peringatan 1 th – 1000 hari blm tentu cukup ya…tidak bermaksud mengecilkan arti sumbangan lho…) Kalo anak2 udah pada mandiri siy ga begitu kerasa kali ya…buat para kepala keluarga dan juga para pencari nafkah...diharap segera menyadari ya…kita siy maunya panjang umur…(Amiiieen…) tapi sempet ga sih kepikiran gini… “Eh, gimana ya kalo ternyata Tuhan berkehendak lain? Apa yang bisa aku tinggalkan untuk anak istriku?” Aduh…kalo bisa jangan sampe ya Pak ternyata jawabannya “Lhadalah, ternyata aku ninggalin cicilan rumah, cicilan mobil/motor, pinjaman Bank dan kartu kredit?” No no no…ga bisa kek gitu dong…seharusnya kalian bisa lebih bijak mempersiapkan masa depan kalian dan keluarga…
Nah…sebenernya di situ arti pentingnya asuransi. Asuransi itu mulia sekali lho friends…jangan jadikan dia beban dalam hidupmu…(dalam pembayaran preminya maksute…), tapi jadikan dia solusi dalam hidupmu…solusi di saat 3 resiko di atas terjadi…
Kalian tidak buang uang lho dengan bayar premi asuransi…uang itu sudah terkumpul hanya saja baru dimanfaatkan di saat2 terjadi resiko. Sama saja dengan berinvestasi jangka panjang khan…
Mengumpulkan aset untuk masa depan harus itu…mumpung kita masih produktif…tapi sebaiknya niy kita harus punya proteksi diri dulu, jadi seandainya kenyataan tak seindah harapan sudah ada jaminan finansial untuk keluarga yang terpaksa harus merasa kehilangan…
Ini beberapa reaksi seseorang mengenai asuransi :
• “Aku belum butuh Cath’…” Inget ya…MANFAAT ASURANSI AKAN SANGAT TERASA DI SAAT KAMU TIDAK BERMANFAAT…so jangan bilang belum butuh deeh…kalian pasti meninggal khan? Ada kemungkinan sakit khan?...Di saat kalian butuh justru asuransi sudah tidak bisa memberikan apa yang kalian mau…
• “Asuransi bukan prioritasku saat ini…aku ga’ buru-buru ambil…” Hellooo…Pak, Buw…yang namanya sakit, meninggal itu datangnya seperti pencuri lho…kalo tiap orang tau kapan dia akan meninggal sudah pasti orang ga butuh asuransi….:)…semakin cepat terproteksi maka semakin cepat memperoleh manfaatnya…
• “Kesehatanku udah dicover kok dari kantor…” Okey…beruntunglah Anda dapat fasilitas itu…masalahnya (terutama buat karyawan swasta ya…) mau sampai kapan kerja di situ? Niat hati si mau sampe pensiun…iya kalo perusahaannya masih berdiri…iya kalo perusahaan masih mau make kita sampe tuwir…aduh jangan ge-er dulu deh…mending kita prepare…set up proteksi sendiri…Mau ikut asuransi kesehatan setelah pensiun? Maaf ya Pak…Buw… kalo di usia pensiun belum ada degradasi fisik siy ga masalah…tapi umumnya semakin tua semakin banyak penyakit datang…semakin menjauhlah itu asuransi kesehatan… semakin mahal lah biaya asuransi…semakin banyak lah penyakit2 yang ga dicover…dan apesnya udah gada asuransi kesehatan yang mau nerima usia pensiun…
• “Ih…masak nyawa dihargain siy…ga boleh lho Mba…dosa…” Ya iyalah…emang kita Tuhan kasih2 harga tu nyawa…yang betul tuh ya asuransi memberi harga untuk nilai ekonomi hidup seseorang. Jadi seandainya seseorang tidak bisa menghasilkan lagi (meninggal), maka asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang yang akan diberikan kepada ahli waris (misal : anak istri), sehingga walaupun terjadi kehilangan fisik namun tidak terjadi kehilangan finansial bagi keluarga yang ditinggalkan. Semoga paham ya… .
• “Aku belum ada budget untuk asuransi Cath’…” Biasanya kalo orang sudah melihat sisi urgensinya mereka akan meninjau ulang pengeluaran mereka…jangan2 bocor banyaknya di keranjang ‘jeng-jeng’ niy…. Asuransi ini sama dengan berinvestasi jangka panjang…sama aja nabung…di mana-mana nabung itu harus dipaksakan…tul gak…sisihkan 10-20% dari penghasilanmu untuk masa depanmu…
Kalo memang bener2 budgetnya minim dahulukan mencari asuransi jiwa untuk pencari nafkah utama dahulu…baru kalo ada budget lagi bisa cari untuk asuransi kesehatan, dana pensiun, atau dana pendidikan anak…
Tapi kalo ada yang satu polis udah bisa dapet semua manfaatnya itu lebih baik…
Ya udah gitu dulu aja permenungan dari saya…udah deh…jangan alergi gitu ah sama benda yang namanya asuransi...
Kalo mau tanya2 ttg asuransi lebih lanjut silakan japri ke YM : catharina.issabella or send me a message on catherine.issabella@gmail.com.
Ga usah khawatir…nanya2 aja tetep dilayani kok…ga usah takut dipaksa ikut asuransi yang saya jual…yang penting kalo mau ambil asuransi ambil yang paling cocok menurut kebutuhan kalian…
Makasih ya udah mau baca tulisan saya yang puanjang ini…
